🥃 Strategi Pemasaran Berdasarkan Media Yang Digunakan Kecuali
dilakukanperusahaan Nestle dalam memasarkan produknya,produk sampel yang digunakan peneliti sebagai objek diantaranya, Bear Brand, Milo dan Lactogrow. Kerangka teoritis yang digunakan untuk melakukan analisis yaitu dari teori pemasaran, strategi pemasaran, promosi, bauran promosi (promotion mix),
Abstrak Konsep pemasaran berorientasi kepada konsumen. Oleh karena itu pemasaran harus dirancang berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Di era Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), informasi melalui internet menjadi suatu kebutuhan konsumen. Namun hanya sebagian kecil UMKM di desa wisata Jambearum kabupaten Kendal yang
Datayang diperlukan meliputi strategi promosi yang diterapkan D’Lux Musro Club Samarinda dan data mengenai pertumbuhan jumlah pelanggan dan penjualan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dimana penulis tidak menggunakan data-data yang berupa angka serta pengolahan data dengan statistik.
2 Promosi dapat membangun image positif perusahaan Anda. Promosi merupakan kesempatan baik untuk Anda ikut mengkomunikasikan tentang visi dan misi dari bisnis Anda. Dengan demikian, pembeli bisa semakin mengerti kenapa mereka harus membeli produk tersebut dan kenapa harus membelinya dari Anda. 3.
Instagramjuga merupakan salah satu platform yang berpeluang besar untuk menjangkau klien potensial dengan cepat. Jumlah penggunanya yang mencapai 91 juta di Indonesia per Juli 2021 didominasi anak muda dalam usia produktif-konsumtif, yaitu antara 18-24 tahun. Oleh karena itu, Instagram bisa menjadi salah satu platform social media marketing
StrategiMedia. Tujuan. Menjelaskan faktor utama yang digunakan dalam mensegmentasi audiens sasaran untuk tujuan strategis.; Menjelaskan arti dari jangkauan, frekuensi, g r oss rating points, effective rating points, dan konsep media lainnya. Mendiskusikan logika dari hipotesis tiga exposure.; Menggambarkan manfaat prosedur indeks-efisiensi untuk
DefinisiAlat-Alat Promosi Pemasaran. Alat promosi pemasaran yang sering digunakan dalam mengkomunikasikan produk menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong, Manajemen Pemasaran alih bahasa Hendra Teguh (2002:643) adalah : 1.) Periklanan (Advertising) 2.) Penjualan Personal (Personal Seling) 3.) Pemasaran Langsung (Dirrect
Untukmencapai tujuannya, perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang akan di implementasikan melalui komunikasi pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diketahui bahwa pemanfaatan Instagram 2012). Selain untuk memenuhi kebutuhan informasi, media sosial pada saat ini banyak digunakan sebagai media penggerak
StrategiPemasaran Online dan Offline Pada PT Roti Nusantara Prima Cabang Jatiasih, Bekasi . Kus Daru Widayati . 1. 1Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana . e-mail: kusdaruwidayati@ Sitasi: diisi oleh editor. Abstract - PT Roti Nusantara Prima as one of the companies engaged in the field of food retailing, implement marketing strategies
JgZJ. Terdapat langkah-langkah strategi pemasaran yang perlu JULOvers lakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Strategi pemasaran juga selalu berubah mengikuti tren dan perkembangan yang baru. Salah satu perubahan yang terjadi adalah penggunaan video durasi singkat di media sosial yang mampu menghasilkan engagement tinggi. Agar dapat bertahan dengan perubahan yang datang dengan cepat ini, kamu perlu beradaptasi. Demi memudahkan kamu menghadapi ketidakpastian yang dapat terjadi, maka beberapa informasi mengenai langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membuat strategi pemasaran yang efektif berikut ini bisa berguna untuk kamu. Simak informasinya untuk menghasilkan strategi pemasaran terbaik dan efektif bagi bisnis kamu!. Apa Saja Langkah-langkah Strategi Pemasaran? Produk dan jasa yang sudah dirancang dengan baik membutuhkan pemasaran. Ini diperlukan agar bisnis bisa dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu bisnis juga bisa menyampaikan pesannya melalui pemasaran yang dirancang dengan baik. Pemasaran yang baik harus dibuat berdasarkan perancangan yang baik juga. Untuk bisa melakukan hal tersebut, diperlukan langkah-langkah penting. Menghasilkan pemasaran efektif tidak semudah membalik telapak tangan. Ada tujuh langkah kunci untuk menyusun strategi pemasaran yang sukses. Dimulai dari membangun rencana pemasaran, membuat persona pembeli, identifikasi tujuan bisnis, pilih alat yang diperlukan, tinjau sumber daya yang ada, analisis kompetitor, dan terakhir jalankan strateginya. Jika dilakukan dengan benar, kamu bisa mendapatkan hasil yang maksimal untuk bisnis. Agar pemahamanmu lebih jelas mengenai langkah-langkah di atas, simak penjelasannya berikut ini. 1. Memahami Kondisi dan Kebutuhan Pasar Tujuan utama dari strategi marketing adalah untuk membuat produk kamu dikenali serta digunakan oleh banyak orang. Maka, langkah utama yang paling masuk akal adalah mengenali kondisi dan kebutuhan pasar. Untuk memahami keduanya, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan baik dari segi produk serta konsumen. Dari segi produk atau jasa yang akan kamu jual, kamu harus memperhatikan harga, tren, serta kompetitor bisnismu. Dari segi konsumen, kamu harus mencari tahu apa yang dicari oleh konsumen ketika menggunakan jasa atau produk terkait. Kamu juga bisa menggali lebih dalam tentang fitur atau hal-hal apa saja yang dicari konsumen namun masih belum ada pada produk atau jasa kompetitor yang telah kamu identifikasi sebelumnya. Bagaimana cara kamu dapat melakukannya? Kamu dapat memahami kondisi serta kebutuhan pasar dengan melakukan pencarian di internet. Untuk mempelajari perilaku konsumen, kamu juga dapat melakukan wawancara dengan beberapa konsumen dari target pasar kamu. 2. Merencanakan Strategi Dasar dari pemasaran yang baik adalah strategi. Hal ini secara garis besar berisi mengenai alasan mengapa kamu memerlukan langkah tertentu, sumber daya yang dibutuhkan, serta tujuan untuk dicapai melalui strategi ini. Memulai sesuatu tanpa tahu tujuan akhir dan langkah apa yang diperlukan agar dapat mencapainya sangat tidak efektif. Waktu kamu terbuang begitu saja dan sumber daya akan habis tanpa memberikan hasil memuaskan. Baca Juga Memahami Strategi Pemasaran Digital yang Populer saat Ini Buat rencana pemasaran berdasarkan data dan analisis yang tepat. Sehingga nantinya kamu bisa mencapai tujuan akhir sesuai keinginan bahkan melebihinya. 3. Buat Buyer Persona/Persona Pembeli Menentukan siapa yang yang nantinya akan membeli atau menggunakan jasa bisnis kamu menjadi langkah penting selanjutnya. Buyer persona menjadi sebuah cara bagi kamu menemukan pelanggan ideal. Persona dari pembeli ini memiliki informasi demografis dan psikografis yang penting. Contohnya seperti usia, jabatan, pendapatan, lokasi, minat, dan tantangan. Gunakan hal tersebut untuk menentukan apakah calon pelanggan memiliki semua atribut tersebut. Sehingga bisa mengenali apakah mereka merupakan pelanggan ideal yang kamu inginkan. 4. Menentukan Goals/Tujuan Akhir Seperti yang disebutkan sebelumnya, kehadiran goals atau tujuan akhir membantu bisnis dalam merencanakan pemasaran. Hal ini menjadi pemandu bagi bisnis agar bisa melakukan langkah yang tepat untuk mencapainya. Baca Juga Tips dan Trik Dalam Berbisnis yang Wajib Diketahui Contohnya ketika bisnis kamu ingin meningkatkan brand awareness maka pemasaran yang dilakukan harus bisa membantumu mencapai goals tersebut. Salah satu cara terbaik menciptakan tujuan akhir untuk pemasaran bisnis yaitu menggunakan metode SMART Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time oriented. Tujuan akhirmu harus spesifik serta jelas, bisa diukur menggunakan variabelnya, bisa dicapai, realistis, dan memiliki tenggat waktu. 5. Pilih Tools Gunakan beragam alat/tools untuk bisa mewujudkan rencana pemasaran yang sudah dirumuskan. Ada banyak tersedia tools di luar sana. Dari yang gratis hingga berbayar bisa kamu gunakan. Kehadiran tools ini bisa semakin mempermudah kamu dalam mengeksekusi, menganalisis, mengukur, dan mengevaluasi beragam tindakan pemasaran yang sudah direncanakan. 6. Perhatikan Sumber Daya Kamu Kegiatan pemasaran tentu memerlukan sumber daya. Baik dalam bentuk budget hingga personel yang melaksanakannya. Untuk bisa melaksanakan pemasaran dengan lancar tentu hal ini harus bisa terpenuhi. Baca Juga 14 Tips Berbisnis dengan Modal Kecil Hitung berapa budget yang diperlukan dan sumber daya seperti apa saja yang dibutuhkan. Perhatikan juga apakah saat ini ada beberapa aset yang kamu miliki bisa digunakan untuk membantu kegiatan pemasaran. 7. Analisis Kompetitor Belajar dari pesaing merupakan cara terbaik untuk bisa menemukan strategi pemasaran yang bagus untuk bisnis kamu. Adaptasi apa yang membuat rencana mereka berhasil. Kemudian pelajari apa yang membuat kegiatan pemasaran mereka tidak maksimal. Sempurnakan dengan analisis dan perencanaanmu sehingga bisa menghasilkan strategi pemasaran terbaik bagi bisnismu. Gunakan SWOT untuk mempermudah proses ini. 8. Jalankan Strategi Agar bisa melihat hasil nyata dari rencana pemasaran yang sudah disusun, maka kamu harus mengeksekusinya. Jalankan rencanamu dan lihat bagaimana dampak yang dihasilkan. Jika sudah, lakukan evaluasi dari tindakan pemasaran yang sudah dilakukan. Lihat apakah rencana tersebut mampu mendatangkan hasil yang diinginkan. Temukan titik di mana hal tersebut bisa ditingkatkan selanjutnya untuk merealisasikan goals dengan lebih baik lagi. 9. Terapkan Strategi Bauran Pemasaran Setelah menjalankan strategi pemasaran, JULOvers pasti akan mendapatkan berbagai data yang dapat dijadikan bahan evaluasi. Data-data tersebut dapat kamu gunakan untuk melakukan strategi bauran pemasaran. Dalam penerapan strategi pemasaran satu ini, ada beberapa hal yang harus JULOvers perhatikan lebih detil yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Tujuan utama dari strategi pemasaran satu ini adalah untuk memasarkan produk dengan harga yang tepat di tempat yang tepat melalui metode promosi yang tepat juga. Dengan seluruh data yang kamu punya dalam melakukan strategi pemasaran sebelumnya, kamu tentunya bisa merancang strategi bauran pemasaran dengan baik. 10. Menjalin dan Menjaga Hubungan dengan Pelanggan Dalam melakukan pemasaran, kamu harus tahu bahwa memelihara pelanggan lama akan lebih udah dibanding mencari pelanggan baru. Hal ini karena mencari pelanggan baru tidak jarang akan memakan biaya yang besar. Pelanggan yang lama juga biasanya tidak akan sungkan untuk memberikan review secara organik tentang produk atau jasa kamu. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan testimoni positif secara natural yang tentunya akan memiliki kekuatan lebih kuat dibandingkan review dari influencer atau sumber berbayar lainnya. Apa Pentingnya Strategi Pemasaran? Memiliki strategi pemasaran yang tepat untuk bisnismu akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain Memberi bisnis keunggulan dalam persaingan. Membantu dalam pengembangan barang dan jasa dengan potensi keuntungan yang tinggi. Membantu bisnis dalam memanfaatkan sumber daya yang ada sebaik mungkin untuk menyampaikan pesan penjualan ke target audiens yang tepat. Mengakomodasi dan membantu pertumbuhan bisnis kamu. Menjadi studi kasus dan statistik yang bisa digunakan pada masa mendatang. Itulah beberapa langkah-langkah strategi pemasaran yang bisa JULOvers gunakan untuk membantu bisnis memasarkan produk dan jasanya. Bila hal tersebut terlaksana, maka kamu bisa mencapai tujuan akhir yang diinginkan. Salah satu halangan untuk bisa mewujudkan rencana pemasaran yang baik adalah budget. Apabila kamu membutuhkan dana tambahan untuk kegiatan ini, gunakan aplikasi pinjaman online yang mudah JULO Kredit Digital yang sudah terbukti aman dan tepercaya karena memiliki izin OJK. Proses pengajuan pinjaman JULO juga sangat cepat dan mudah. Tidak ada lagi alasan untuk menunda kesempatan mengembangkan bisnis menjadi lebih baik lagi. Lalu, tunggu apalagi? Jangan lupa gunakan promo SiapMelesat untuk mengembangkan usahamu bersama JULO Kredit Digital!
Qu'est-ce qu'une stratégie marketing ? Pourquoi élaborer une stratégie marketing ? Les différentes stratégies marketing Comment faire une stratégie marketing ? Les tendances marketing des dernières années Exemples de stratégie marketing réussies Lancer un nouveau produit ou aborder un nouveau marché ne doit rien laisser au hasard. Une bonne stratégie marketing doit servir à maximiser les chances de succès de l'entreprise et la mener vers de nouvelles opportunités de développement. Ce guide vous aide à définir et à mettre en œuvre une approche marketing efficace. Il n'est pas aisé de convaincre un client qu'un produit est fait pour lui, tout comme il peut s'avérer complexe de se faire une place sur un marché particulièrement concurrentiel. À la poursuite de ses objectifs, une organisation doit pouvoir définir une approche du marché pertinente et cohérente, en cherchant à maximiser les chances de succès. De la conception du produit ou du service à la mise en valeur de ses principaux atouts, en passant par la définition de son prix, sa distribution sur le marché, rien ne doit être laissé au hasard. L'approche d'un marché doit se traduire par une stratégie marketing réfléchie et adaptée. Qu'est-ce qu'une stratégie marketing ? Une stratégie marketing va définir un ensemble de méthodes et d'actions à mettre en œuvre pour permettre à une entreprise d'atteindre ses objectifs de vente à l'échelle d'un marché donné, en cherchant notamment la meilleure adéquation entre l'offre et la demande de la clientèle ciblée. La stratégie marketing intègre de nombreuses variables, comme le prix, la qualité du produit, les besoins du marché, la concurrence, et cherche à les ajuster pour convaincre une clientèle de la pertinence d'un produit, pour le différencier, pour asseoir une marque au cœur d'un territoire donné ou vis-à-vis d'une population ciblée. C'est elle qui définit notamment les spécificités du produit ou du service, autrement dit sa proposition de valeur, en considérant les besoins de la clientèle. Elle fixe le niveau de qualité et le prix, les services associés à l'offre avec la volonté de s'assurer de la satisfaction de la clientèle. En questionnant en permanence le marché, les tendances, la concurrence, les risques et les opportunités, elle évolue avec pour ambition de faire progresser les ventes au regard des objectifs poursuivis par l'entreprise. La stratégie marketing intègre aussi les enjeux logistiques de production, de distribution du produit ou du service, les opportunités d'extension du marché et les possibilités de réaliser des économies d'échelle. La stratégie marketing désigne une approche structurée qui est intrinsèquement liée à la stratégie d'entreprise et à son organisation, avec pour objectif de soutenir son développement durablement. Pourquoi élaborer une stratégie marketing ? Une entreprise évolue au sein d'un marché où elle retrouve ses clients acquis ou potentiels et sa concurrence. La première raison qui fait qu'une entreprise élabore une stratégie marketing doit donc être de répondre aux exigences formelles et informelles de ce marché. Il existe de nombreuses autres bonnes raisons de mettre en place une stratégie marketing. Une telle démarche peut poursuivre des objectifs extrêmement variés. Nous en avons relevé quelques-uns. Assurer la visibilité du produit une stratégie marketing, une fois les qualités du produit ou du service déterminées, cherchera à mettre en œuvre divers moyens pour en assurer la visibilité et porter l'offre à la connaissance d'une audience ciblée. Séduire et convaincre le client grâce à une bonne compréhension des attentes du client, l'approche marketing développera les arguments les plus adaptés pour le séduire et le convaincre. Se distinguer de la concurrence au cœur d'un marché donné, la démarche marketing envisagée doit aussi permettre de se distinguer de la concurrence, en faisant valoir ou en développant des avantages compétitifs. Améliorer l'image de l'entreprise la stratégie marketing doit s'inscrire dans une approche sur le long terme, avec la volonté de renforcer l'image de marque de l'entreprise auprès de divers segments de consommateurs. Développer de nouveaux business sur de nouveaux marchés par une approche marketing bien structurée et cohérente, l'entreprise peut aborder de nouveaux marchés de façon pertinente. Une bonne connaissance des consommateurs et de leurs besoins permet, en outre, de réorienter les offres ou d'en proposer de nouvelles. Chercher des économies d'échelle la stratégie marketing est développée pour permettre à l'entreprise de profiter d'économies d'échelle, en mutualisant les coûts de conception et de développement de l'offre, ainsi que les efforts publicitaires sur plusieurs marchés par exemple. D'autre part, tout en cherchant la meilleure adéquation entre l'offre et la demande, la stratégie marketing permet de réduire les coûts et d'optimiser les marges. Quels sont les différents types de stratégie marketing ? Stratégie de concentration Stratégie de différenciation Stratégie d'écrémage Stratégie de pénétration Plusieurs grandes stratégies marketing peuvent être distinguées. La stratégie de concentration Cette stratégie marketing est généralement mise en œuvre lorsque la marque ne s'adresse qu'à un seul segment de clientèle. Elle est aussi parfois appelée stratégie de focalisation ou de spécialisation. Tous les efforts entrepris sont destinés à convaincre et à fidéliser une clientèle très ciblée. Cette approche du marché implique de disposer d'un réel avantage concurrentiel, lié notamment au coût ou aux spécificités du produit, qu'il est important de préserver et de renforcer dans le temps. C'est une stratégie marketing souvent adoptée par les acteurs de l'industrie du luxe, mais aussi par de nombreuses petites et moyennes entreprises, qui se lancent avec un produit unique ou une gamme relativement restreinte. Il existe de nombreux exemples d'entreprises ayant recours à la stratégie de concentration. C'est notamment le cas quand une enseigne de mode décide de se concentrer sur une clientèle très particulière, comme les femmes de plus forte corpulence. C'est aussi la stratégie qui sera souvent privilégiée par une boutique spécialisée autour d'un produit, comme le thé ou le chocolat, avec la volonté de s'adresser en priorité aux amoureux du thé ou du chocolat. L'avantage d'une stratégie de spécialisation réside dans la connaissance poussée que l'entreprise a du produit, du client, du marché. Elle permet le plus souvent de garder une longueur d'avance, de suivre de près les tendances et, parfois même, de les définir. Elle peut aussi plus facilement fidéliser une clientèle en grande partie constituée de réels fans. Cette stratégie permet de réduire les coûts avec, par exemple, une gestion des stocks et de l'approvisionnement facilitée ou des commandes plus importantes de produits spécifiques donnant droit à des réductions. L'inconvénient majeur d'une telle approche réside dans une possible évolution du marché dont l'entreprise est extrêmement dépendante. La stratégie de différenciation Au contraire de la première, l'entreprise qui adopte une stratégie de différenciation s'adresse à plusieurs segments du marché, en cherchant à se distinguer de ses concurrents, et non à une cible très spécifique. Avec cette stratégie marketing, la volonté est de travailler sur la qualité des produits et des services proposés afin de se démarquer de la concurrence. Une chaîne de supermarchés, par exemple, peut mettre l'accent sur l'intégration d'une gamme de produits sains au cœur de ses rayons et, d'autre part, proposer un programme de fidélisation plus intéressant que celui de ses concurrents. Selon l'activité, la différenciation peut s'opérer sur la capacité à innover, sur une utilisation plus efficiente des matières premières ou de la technologie, sur le développement de services additionnels associés à l'offre, comme un service après-vente de qualité ou une personnalisation de la relation client. Avec une telle stratégie, l'entreprise cherche à développer et à préserver un avantage concurrentiel, mais aussi à rendre difficile l'émergence d'acteurs capables de gagner des parts de marché ou de se substituer à elle. Il faut distinguer deux grandes formes de stratégies de différenciation la différenciation par le haut l'entreprise propose une offre plus complète, avec une meilleure qualité que celle de ses concurrents, avec la volonté de dégager une valeur perçue par le consommateur plus importante. De cette manière, elle peut augmenter ses prix de vente. la différenciation par le bas l'entreprise propose une offre moins complète, mais à un prix plus faible. Cette différence au niveau du prix devrait attirer une plus grande quantité de clients. C'est la stratégie opérée par les firmes qui pratiquent le low cost. La stratégie d'écrémage L'écrémage est une stratégie marketing qui vise à se positionner sur le marché avec un prix plus élevé que celui pratiqué par la concurrence, avec la volonté de toucher un segment de clientèle précis, disposant d'un pouvoir d'achat plus important. Pour y parvenir, l'entreprise doit être en mesure de faire valoir un avantage concurrentiel par rapport aux entreprises du même secteur. Il doit s'ancrer, par exemple, dans la qualité du produit proposé, dans la notoriété de l'entreprise, dans l'image et l'univers associés au produit. De manière générale, la stratégie d'écrémage implique que la marque soit bien installée sur le marché et bénéficie d'une notoriété importante. Cette approche est mise en œuvre dans le contexte du lancement d'un nouveau produit, le plus souvent très attendu. Au moment de la sortie, l'entreprise le propose à un prix plus élevé que seuls les clients de la première heure sont prêts à payer. Ces clients ont développé un attachement très fort à la marque. Par exemple, ce sont les clients Apple qui souhaitent être parmi les premiers à acheter et tester un nouveau produit, même si cela implique de longues heures dans une file d'attente. En recourant à une telle stratégie, la marque peut maximiser ses profits en vendant son produit à un prix plus élevé que ce que serait prêt à payer le consommateur moyen. Elle touche dans un premier temps ceux qui sont prêts à payer plus que les autres, profitant d'une marge importante. Ensuite la stratégie de l'écrémage prévoit la baisse progressivement de ce tarif au fil du cycle de vie du produit, pour atteindre d'autres segments de la clientèle. En effet, au fur et à mesure que ses coûts diminuent et que les investissements liés au développement et au lancement du produit s'amortissent, elle ira progressivement à la rencontre d'un marché beaucoup plus large en réduisant les prix tout en maintenant sa marge. La stratégie de pénétration Cette stratégie marketing, comme son nom l'indique, est mise en œuvre pour pénétrer un marché. Elle s'oppose à la stratégie d'écrémage en cherchant à proposer un produit répondant aux attentes du plus grand nombre, à un prix généralement attractif, sur un marché le plus large possible. Avec cette stratégie, considérée comme agressive, la volonté de l'entreprise est de gagner rapidement des parts de marché sur la concurrence. Elle implique au départ une politique de prix bas, malgré des investissements importants en distribution, publicité et vente. En cassant le marché, l'entreprise s'y fait une place dans l'optique de s'y installer durablement et d'éventuellement réévaluer les prix à la hausse dans un second temps. Le recours à cette stratégie s'illustre souvent avec l'arrivée d'un nouvel opérateur de télécommunication sur un marché. Pour gagner des clients, même si le service n'est pas toujours au rendez-vous, l'entreprise propose une offre à un prix cassé, dans l'optique de s'installer durablement dans un paysage souvent considéré comme extrêmement concurrentiel. Comment faire une stratégie marketing ? Le plan marketing doit s'envisager de manière structurée, entre approche stratégique et éléments tactiques, pour garantir une approche cohérente du marché. Elle part d'une analyse du contexte, s'intéresse à la clientèle potentielle pour parvenir à idéalement positionner l'offre à travers une proposition de valeur. Voici les principales étapes vous permettant d'établir votre stratégie marketing et de la faire évoluer dans le temps Analyser des opportunités de marché Une stratégie marketing est directement liée aux objectifs de l'entreprise et doit traduire ses ambitions à l'échelle d'un marché. Son établissement s'appuie en priorité sur les opportunités qui se présentent. La marque doit considérer les menaces et les opportunités, ses forces et ses faiblesses, comme le définit le modèle SWOT Strenghs, Weaknesses, Opportunities, Threats. Ces éléments peuvent être de différentes natures. Ils peuvent être liés aux caractéristiques intrinsèques de l'entreprise, comme sa taille, ses compétences, ses moyens de production, ou encore à son réseau de distribution sur un marché donné, à son produit, à la concurrence. D'autres opportunités ou menaces vont dépendre du contexte socio-économique, des réglementations, de la culture, etc. L'analyse peut se traduire à travers une étude de marché, plus ou moins poussée. En se basant sur les éléments révélés, elle doit permettre d'aborder le marché en connaissance de cause et de définir une approche cohérente pour le pénétrer ou s'y renforcer. À travers l'étude de marché, les divers segments de clients, leur taille, leurs ressources vont ainsi être identifiés et analysés. Cibler la clientèle Une fois le marché analysé, il est important de pouvoir cibler la clientèle et ses besoins. À qui souhaite-t-on s'adresser ? Que peut-on lui proposer ? Une même offre, de produit ou de service, peut répondre à plusieurs groupes de prospects, les uns ayant des caractéristiques différentes des autres. Par exemple, un groupe de jeunes consommateurs ne partage certainement pas les mêmes préoccupations qu'un groupe de senior. Et pourtant, les uns et les autres auront besoin d'une paire de chaussures pour marcher, d'une voiture pour se déplacer, de vêtements pour s'habiller. Ils nourriront tous l'envie de sortir, de faire des rencontres, d'aller au cinéma. Pour cibler la clientèle, il est nécessaire de rassembler au sein d'un même groupe les personnes ayant un comportement de consommateur similaire. Il est intéressant d'étendre cette analyse au-delà du potentiel utilisateur final du produit. Dans cette démarche de ciblage, il sera intéressant de considérer d'autres profils l'acheteur qui est la personne qui achète sans forcément être le destinataire de l'offre. Si l'utilisateur final est un enfant, il est fort probable que l'acheteur soit son père, sa mère ou une autre connaissance. Un cadeau ne sera jamais acquis directement par le destinataire, mais par une tierce personne, un proche ou un ami, qui souhaite faire plaisir à quelqu'un de son entourage. Il s'agit de l'un des principes de base du marketing direct. le prescripteur il s'agit de la personne qui prescrit un service ou un produit à l'acheteur. Par exemple, un professionnel de santé peut recommander à un patient de s'inscrire à des cours de Pilates pour se renforcer. Le médecin est alors le prescripteur. Le rôle du prescripteur, en raison de sa force de recommandation, peut avoir une grande importance pour s'asseoir sur un marché. Chaque cible peut se traduire dans un persona. Il s'agit d'un profil fictif qui reprend les caractéristiques propres à chaque cible, mais aussi le contexte dans lequel il vit, ses attentes et ses envies, ses goûts, son pouvoir d'achat, ses habitudes de consommation. C'est un profil de référence sur lequel on pourra s'appuyer pour construire une approche marketing adaptée. Bien positionner l'offre Une fois la clientèle ciblée, l'enjeu est de parvenir à bien positionner le produit ou le service au regard des besoins de chacun. Il s'agit alors d'établir une proposition de valeur. En commençant par les besoins et les attentes du client, en adoptant la perspective du consommateur, il s'agit de faire valoir auprès de lui les avantages et les bénéfices que lui conférera l'offre proposée. Si la proposition de valeur doit convaincre les utilisateurs, elle doit aussi permettre à l'entreprise de se positionner vis-à-vis de la concurrence. Il s'agit de valoriser les attributs du produit ou du service qui la rendront unique sur le marché et qui lui donneront un avantage sur les offres concurrentes. Un bon positionnement doit répondre aux caractéristiques suivantes explicite il doit pouvoir être directement perçu et compris par l'ensemble des cibles différent et pertinent il doit permettre de vous distinguer de vos concurrents tout en répondant aux mieux aux attentes des cibles. s'inscrire dans un contexte donné tenir compte du marché, intégrer les éléments culturels, surfer sur les tendances actuelles. Définir un plan d'action ou le marketing mix » Une fois les cibles déterminées et la ou les propositions de valeur établies, la stratégie marketing consiste en un plan d'action pour permettre à l'entreprise de pénétrer le marché ou de s'y renforcer. Ce plan d'action, aussi appelée stratégie de commercialisation, se traduit à travers le marketing mix. Il s'articule autour de quatre principales composantes la politique produit qui définit les particularités du produit, ses fonctionnalités, sa qualité et sa robustesse, etc. la politique de prix elle vise à établir le juste prix, en considérant ce que le consommateur est prêt à payer, les coûts inhérents au produit ou au service, la marge. la politique de communication elle décrit les moyens à mettre en œuvre pour faire valoir le produit ou le service, pour le porter à la connaissance du consommateur et le convaincre. la politique de distribution elle fixe le mode de distribution du produit ou du service, par exemple le réseau de points de vente, la chaîne logistique de distribution, etc. De plus en plus, les professionnels du marketing considèrent trois autres facteurs complémentaires aux quatre premières les personnes les membres d'une organisation qui, fédérés autour d'une culture d'entreprise forte, constituent les premiers ambassadeurs du produit ou du service qu'ils promeuvent. les processus la manière de produire et de livrer un produit ou un service à la clientèle d'une entreprise en veillant à garantir qualité et efficacité. l'environnement physique tous les éléments physiques qui soutiennent l'interaction avec la clientèle, comme l'ambiance des locaux, le packaging d'un produit, le design d'un site web. Toutes ces composantes sont interdépendantes. Augmenter la qualité d'un produit conduira par exemple à une augmentation du prix et aura un impact sur la distribution, la clientèle cible étant plus réduite. La stratégie marketing doit ajuster toutes les variables pour définir un plan d'action cohérent, en ligne avec les objectifs de l'entreprise et les attentes du client. Contrôler et adapter la stratégie La stratégie marketing doit aussi prévoir les moyens à mettre en œuvre pour évaluer la pertinence des actions envisagées dans le temps. Au-delà du suivi des ventes et du retour sur investissement, il est notamment important de mesurer l'efficacité des processus mis en place, de veiller à une distribution optimale, de contrôler le niveau de satisfaction de la clientèle ou encore de pouvoir évaluer la notoriété de la marque auprès des groupes de consommateurs ciblés. En effectuant des contrôles grâce à la mise en place de divers indicateurs KPI, l'entreprise peut déceler de nouveaux leviers d'amélioration à activer, les éléments à optimiser, pour se rapprocher plus encore du marché et des clients et satisfaire leurs besoins. Évaluer la pertinence des actions, sonder régulièrement les consommateurs peut aussi être source de nouvelles opportunités pour l'entreprise. Aller à la rencontre de nouveaux clients et chercher à satisfaire leurs besoins particuliers peut conduire à de nouveaux projets de développement. Le marché, tout comme les objectifs d'une entreprise, évolue en permanence. Le contrôle permet de déceler ces tendances, d'anticiper l'évolution de l'offre et d'adapter la stratégie le cas échéant. Une bonne compréhension du marché permet aussi d'évaluer les marges de progression et d'envisager les actions à mener pour avancer. En fonction de la situation, l'entreprise peut envisager de nouvelles démarches, penser à s'étendre sur de nouveaux marchés, à travers la mise en œuvre d'une stratégie d'internationalisation par exemple, ou encore des actions en co-branding pour se rapprocher d'un nouveau segment de clientèle. Les tendances marketing des dernières années Depuis quelques années, diverses tendances animent le monde du marketing, obligeant les professionnels à intégrer de nouvelles approches au sein de leurs stratégies. Les évolutions technologiques, principalement, bousculent les habitudes et ont une grande influence sur le comportement des consommateurs. En effet, entre les transformations structurelles et les effets de mode, le plus dur est de faire la part des choses. Il est cependant nécessaire de s'adapter toujours plus rapidement, en étant ouvert à la nouveauté avec la volonté de rester le plus proche possible des consommateurs. La transformation digitale bouscule le parcours du consommateur Elle semble bien loin l'époque où la famille se réunissait devant un même poste de télévision pour assister au journal télévisé du soir et regarder la ribambelle d'annonces publicitaires qui s'enchaînaient avant et après les informations. La transformation digitale a profondément bouleversé nos vies, nous offrant la possibilité de nous informer beaucoup plus facilement en ligne, d'effectuer nos achats sur Internet, d'interagir avec les uns et les autres sur les réseaux sociaux. Ces évolutions ont profondément bousculé les parcours d'achat, mais aussi les interactions entre une marque et ses clients. Un exemple marquant est l'existence des DNVB, ces entreprises nées en ligne vendant leurs produits et services au client sans intermédiaire. La stratégie marketing doit désormais intégrer une composante digitale, pour garantir à la marque une visibilité en ligne et un renforcement de sa notoriété via les canaux numériques. Elle peut envisager des possibilités de vente digitale ou des parcours débutant en ligne et se poursuivant en boutique. Aujourd'hui, on reprend sous le concept de marketing digital toutes les techniques utilisées sur des supports et canaux digitaux pour promouvoir des produits et services. Le social media marketing, pour échanger avec le client et fédérer une communauté En quelques années, les réseaux sociaux ont émergé en tant que plateformes dominantes dans le paysage médiatique. Si elles permettent de connecter les individus, de partager du contenu entre personnes partageant les mêmes centres d'intérêt, elle offre également des opportunités aux marques de nouer des relations avec le consommateur, de fédérer leurs clients en communauté. Le social media marketing rassemble les approches et techniques pour mettre en œuvre, maintenir et développer une démarche cohérente au service de la marque sur les réseaux sociaux. Un des premiers enjeux est d'instaurer une relation fondée sur l'échange, la discussion, la coproduction d'idées, avec le consommateur. Les plateformes sociales constituent également un point d'entrée dans le parcours d'achat. C'est avec l'émergence des réseaux sociaux que s'est notamment popularisée la fonction de community manager. Le marketing mobile, pour maintenir le lien en permanence Si l'émergence du web a transformé la manière d'appréhender le marketing, l'évolution des terminaux mobiles offre la possibilité d'aller encore plus loin et d'envisager de nouveaux modes d'interaction avec le client, où qu'il soit, quel que soit le moment. Aujourd'hui, quatre milliards de personnes dans le monde utilisent un téléphone. Un quart ont recours à des smartphones. On utilise plus son téléphone portable que son ordinateur. Le marketing mobile considère l'ensemble des pratiques permettant de renforcer le lien entre une marque et le consommateur en s'appuyant sur les possibilités offertes par la technologie mobile. La stratégie marketing peut intégrer un haut niveau de personnalisation de la relation, en s'appuyant notamment sur les données transmises par l'utilisateur. Elle intègre de nouveaux canaux de communication comme l'application mobile et les notifications, le SMS, le MMS, les solutions de géolocalisation. Elle permet, de plus en plus, de transmettre le bon message, à la bonne personne au bon moment. Le content marketing, pour susciter l'intérêt du consommateur Le marketing de contenu n'est pas quelque chose de nouveau. Derrière ce concept, il y a l'idée d'apporter un contenu de qualité, non commercial, en lien avec les centres d'intérêt du consommateur pour maintenir le lien et servir indirectement les intérêts de l'entreprise. Le célèbre guide gastronomique Michelin, par exemple, découle d'une initiative en content marketing lancée par le fabricant de pneus du même nom. À l'époque, la firme au Bibendum a eu l'idée de proposer une petite publication à ses clients désireux de parcourir la campagne avec leur belle voiture équipée de pneus neufs. Elle comportait des recommandations techniques, mais aussi des idées touristiques et des bonnes tables à découvrir. Le content marketing a été récemment remis au goût du jour, avec l'émergence du web et plus encore des réseaux sociaux. À partir de cet instant, le consommateur s'est avéré moins réceptif aux annonces publicitaires dans la mesure où chacun a pu choisir les contenus qu'il souhaitait consommer, et le moment où il souhaitait le faire. Les annonceurs ont donc dû adopter d'autres approches afin de proposer du contenu plus en phase avec les attentes des consommateurs et, de cette manière, maintenir le lien et renforcer leur visibilité en ligne. Aujourd'hui, le content marketing reprend les méthodes et les techniques permettant de renforcer le positionnement d'une marque à travers la conception, la production et la diffusion de contenu texte, visuel, audio ou encore vidéo. L'inbound marketing, pour attirer le client et le fidéliser L'inbound marketing, dans la prolongation du content marketing, repose sur une stratégie de création de contenu qui permet d'attirer des visiteurs pour ensuite les convertir en leads puis en clients. Elle s'oppose à l'outbound marketing, concept utilisé pour qualifier l'utilisation de publicités non ciblées et intrusives. Avec l'inbound marketing, l'idée est d'établir un premier contact avec le consommateur en lui proposant des contenus en lien avec ses centres d'intérêt ou ses préoccupations, mais n'ayant aucune vocation commerciale. À travers la mise en œuvre d'un tunnel de conversion, la volonté est de maintenir ce lien dans le temps, en lui proposant de régulièrement recevoir des contenus à valeur ajoutée qui pourraient l'intéresser, et de cette manière de l'amener à considérer une offre de services ou un produit en phase avec ses besoins. L'inbound marketing met également en œuvre d'autres techniques élaborées pour accompagner le client tout au long de son parcours en ligne et lui garantir une expérience optimale. On peut notamment évoquer, au-delà de la création de contenu, le marketing automation ou le lead nurturing, l'engagement sur les réseaux sociaux ou encore le blogging. Le marketing d'influence, pour s'appuyer sur de nouveaux ambassadeurs Avec les réseaux sociaux et les plateformes de contenu, de Facebook à TikTok en passant par YouTube, de nouvelles personnalités sont apparues. Aujourd'hui, les marques n'hésitent pas à s'appuyer sur leur pouvoir d'influence pour promouvoir un produit ou toucher des cibles d'audience bien déterminées. Le marketing d'influence réside dans la mise en œuvre d'approches étudiées pour faire grandir la notoriété de la marque à travers ces influenceurs. La marque peut, par exemple, tenter de convaincre un influenceur avec lequel elle a des valeurs communes de parler de son produit, moyennant des accords commerciaux. Dans d'autres cas, elle peut développer des approches plus construites de co-création de contenus ou même de produits, dans une démarche de co-branding par exemple, avec une personnalité en vue. Le neuromarketing Depuis peu, les professionnels du marketing s'intéressent aux neurosciences, avec la volonté de mieux comprendre, prédire et influencer les émotions, choix, goûts, aversions et comportements des consommateurs. C'est ce qu'on appelle aujourd'hui le neuromarketing. Grâce à l'identification des mécanismes neuronaux, comme l'activation de zones cérébrales déterminées, cette discipline émergente permet en effet d'étudier précisément les effets d'une publicité, d'un message ou d'un emballage, mais également le design et la structuration d'une page web sur le consommateur. De cette manière, il est possible d'améliorer considérablement les outils de persuasion du consommateur. Exemples de stratégie marketing réussie Voici 4 exemples de stratégie marketing réussie Leroy Merlin Leroy Merlin, enseigne spécialisée dans le bricolage, a décidé de mettre en place une stratégie de content marketing basée sur des vidéos consacrées à son domaine de prédilection. Elle s'adresse aux bricoleurs confirmés comme aux novices. Ces vidéos sont très appréciées du public. De plus, Leroy Merlin propose une plateforme de tutoriaux qui apporte toujours davantage de conseils et de bonnes pratiques pour que ses clients soient autonomes durant leurs travaux. Cette stratégie marketing fidélise ainsi ses clients et attire des prospects en positionnant la marque comme experte. Nike Nike, la fameuse marque d'articles de sport, concentre sa stratégie marketing digitale sur la qualité des contenus et non sur la quantité. En effet, Nike publie quatre contenus par mois. La marque est cependant très réactive sur les réseaux sociaux et utilise Twitter pour gérer son service après-vente. La majorité des publications de Nike accompagne des campagnes de publicité omnicanales importantes. Elle utilise des publicités payantes et fait appel à de grands influenceurs. HootSuite HootSuite propose une solution de gestion des réseaux sociaux. Cette marque a mis au point une stratégie marketing qui a généré des résultats très positifs. Les équipes de HootSuite sont fans de Game of Thrones ». Elles se sont donc inspirées du générique de la série pour créer une vidéo. Cette vidéo fait aussi le lien entre la série et les produits de la marque. Pour avoir plus d'impact, HootSuite a fait coïncider la publication avec la diffusion du premier épisode d'une nouvelle saison de la série. Sears Sears, grand groupe de distribution aux États-Unis a développé le site FitStudio » spécialisé dans le domaine du fitness. Des experts de cette discipline y proposent des contenus à forte valeur ajoutée. Les internautes interagissent, commentent et les partagent. Sears mesure alors les effets positifs de ses campagnes avec les outils à sa disposition sur les réseaux sociaux. Les contenus sont sponsorisés traditionnellement, mais également sur les différentes plateformes de Sears. Pour aller plus loin, téléchargez ce guide et découvrez comment construire une stratégie marketing efficace pour votre originale le 15 octobre 2021, mise à jour le 23 mai 2023
HomeJasa Sosial Media MarketingSosial Media Manajemen Sosial Media Manajemen, Paket Sosial Media Marketing, strategi penjualan online, strategi pemasaran berdasarkan media yang digunakan kecuali, sebutkan strategi mobile marketing, strategi pemasaran digital, media pemasaran online, cara kerja pemasaran online, menerapkan media promosi untuk pemasaran online, strategi pemasaran online untuk meningkatkan penjualan bisnis online, Sosial Media Manajemen. Dizaman sekarang hampir semua orang tidak hanya melakukan sosialisasi di dunia nyata, akan tetapi menggunakan media sosial di internet, seperti instagram, facebook, twitter dan lain-lain. Setiap orang hampir semua memiliki akun media sosial. Hal ini memang wajar terjadi di era sekarang, karena terdapat banyak sekali kelebihan saat kita menggunakan sosial media, mulai dari bisa berkomunikasi dengan orang yang berada di jarak yang jauh, bisa ngobrol dan berdiskusi hal penting di saat mendesak tanpa harus bertemu dan lain sebagainya. Termasuk dalam berbisnis. Para pelaku bisnis sudah mulai beranjak dari penjualan offline menggunakan online agar dapat menjangkau lebih banyak konsumen. Salah satu hal yang menarik dalam penggunaan sosial media adalah pada perkembangannya terus meningkat dan berubah-rubah setiap tahunnya. Pernahkah anda menjumpai sebuah iklan di Instagram atau facebook saat sedang asyik menggunakannya ?, menurut anda apakah itu ? jika anda mengatakan bahwa itu iklan, jawaban anda tepat. Sekarang sosia media tidak hanya tempat untuk mengekspos seseoranga atau sebuah entitas, akan tetapi fungsi sosial media bertambah menjadi tempat iklan atau pelaku bisnis. Dengan iklan sosial media sebuah perusahaan atau pelaku bisnis dapat melakukan interaksi dan komunikasi dengan lebih nyaman terhadap pelanggan mereka. Terdapat beragam manfaat bagi para pelaku usaha untuk lebih mengoptimalkan sosial media mereka dalam berjualan. Namun sebelum itu perlu kita ketahui terlebih dahulu mengenai sosial media marketing. Apa yang bisa anda definisikan mengenai sosia media. Singkatnya sosial media marketing adalah sebuah proses marketing dari mulai merencanakan strategi, melakukan riset, hingga promosi dan berjualan melalui media atau platform media sosial seperti facebook, instagram dan lain-lain. Yang perlu menjadi catatan sosia media marketing tidak hanya berbicara tentang jualan di internet atau sosial media, namun kita perlu melakukan proses marketing dari mulai melakukan riset, perencanaan, promosi atau berjualan hingga melakukan proses evaluasi dan pengendalian terhadap konsumen kita agar tetap mau membeli produk kita. Tentunya dengan menggunakan media sosial. Markaz Digital sebagai agency digital marketing menyediakan berbagai layanan dalam mengelola sosial media marketing. Selain Organik kami juga menyediakan jasa untuk iklan di facebook ads. Yang akan anda dapatkan adalah desain murni tanpa template yang tertarget sesuai customer anda, penambahan follwer yang tertarget bukan beli, namun akun aktif yang sesuai pasar anda, postingan terjadwal setiap hari bahkan saat hari libur. Info lebih lanjut mengenai harga dan keuntungan lainnya bisa langsung menghubungi kami. SosialMediaManajemen, digitalmarketingmenurutparaahli, strategipromosipenjualanonline, beberapasalurandalamdigitalmarketingyaitu, pengertiandigitalmarketingmenurutparaahli, strategipromosisecaraonline, mediapromosionlinepalingefektif, menganalisispemasaranonline, BelajarDigitalMarketingPanduanLengkapBelajarDariNol, JasaDigitalMarketing Post Views 143
strategi pemasaran berdasarkan media yang digunakan kecuali